KEUANGAN
Berdasarkan
data di atas dapat kita ketahui bahwa laba bersih di semester 1 tahun 2012 dari
H.M Sampoerna lebih besar yaitu Rp 4.87 triliun dengan kenaikan laba bersih
sebesar 28.66% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2011 sebesar Rp
3.80 triliun, sedangkan Gudang garam
pada tahun ini mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 8.6 persen menjadi Rp
2.12 triliun di semester I tahun 2012 dari periode yang sama pada tahun 2011
sebesar Rp 2.32 triliun, terjadi penurunan yang signifikan pada perusahaan ini
dikarenakan tingginya beban pokok penjualan yang kenaikannya melampaui kenaikan
penjualan perseroan di tahun 2012. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa
H.M Sampoerna memiliki posisi laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan Gudang
garam , posisi tersebut menunjukkan bahwa H.M Sampoerna memiliki sistem
perencanaan yang baik di tahun ini sehingga
mampu meningkatkan sistem kinerja mereka,yang akan berdampak pada
peningkatan penjualan perusahaan, sedangkan Gudang garam memang mengalami
peningkatan pendapatan usaha tetapi kenaikan tersebut tidak sebanding dengan
kenaikan beban pokok perusahaan, yang cenderung lebih tinggi, dalam hal ini
sebaiknya gudang garam mampu mengatur kembali strategi – strategi apa saja yang
digunakan, dan melakukan suatu perencanaan yang lebih baik agar dapat
mengungguli para pesaingnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar