Rabu, 10 Oktober 2012

KEUANGAN GUDANG GARAM VS H.M SAMPOERNA





 







KEUANGAN

 




 


                  














GUDANG GARAM
H.M SAMPOERNA
Produsen rokok, PT Gudang Garam Tbk, mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 8,6 persen menjadi Rp 2,12 triliun di semester  tahun 2012 dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,32 triliun, penurunan itu disebabkan tingginya beban pokok penjualan yang kenaikannya melampaui kenaikan penjualan perseroan di tahun 2012, Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan usaha naik menjadi Rp 35,59 triliun dari pendapatan di tahun sebelumnya Rp 30,56 triliun
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat kenaikan laba bersih sebesar 28,66% di semester I tahun 2012 menjadi Rp 4,87 triliun, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 3,80 triliun. Menurut keterangan HMSP tercatat bahwa kenaikan laba bersih Perseroan ini salah satunya didukung dari meningkatnya penjualan bersih di periode Januari-Juni 2012 menjadi Rp 31,88 triliun dari periode serupa 2011 lalu Rp 24,68 triliun.



Berdasarkan data di atas dapat kita ketahui bahwa laba bersih di semester 1 tahun 2012 dari H.M Sampoerna lebih besar yaitu Rp 4.87 triliun dengan kenaikan laba bersih sebesar 28.66% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2011 sebesar Rp 3.80 triliun,  sedangkan Gudang garam pada tahun ini mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 8.6 persen menjadi Rp 2.12 triliun di semester I tahun 2012 dari periode yang sama pada tahun 2011 sebesar Rp 2.32 triliun, terjadi penurunan yang signifikan pada perusahaan ini dikarenakan tingginya beban pokok penjualan yang kenaikannya melampaui kenaikan penjualan perseroan di tahun 2012. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa H.M Sampoerna memiliki posisi laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan Gudang garam , posisi tersebut menunjukkan bahwa H.M Sampoerna memiliki sistem perencanaan yang baik di tahun ini sehingga  mampu meningkatkan sistem kinerja mereka,yang akan berdampak pada peningkatan penjualan perusahaan, sedangkan Gudang garam memang mengalami peningkatan pendapatan usaha tetapi kenaikan tersebut tidak sebanding dengan kenaikan beban pokok perusahaan, yang cenderung lebih tinggi, dalam hal ini sebaiknya gudang garam mampu mengatur kembali strategi – strategi apa saja yang digunakan, dan melakukan suatu perencanaan yang lebih baik agar dapat mengungguli para pesaingnya.















   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar